BIDIKMISI || {IMK}

Apa, Sih, Beasiswa Kuliah Bidikmisi Itu? Dan Bagaimana Cara Mendapatkannya


Beasiswa Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan dari pemerintah Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan buat calon mahasiswa yang nggak mampu secara ekonomi dan memiliki potensi akademik, baik untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi pada program studi unggulan sampai lulus tepat waktu. Program ini diselenggarakan sejak tahun 2010.

Bantuan biaya pendidikan diberikan sejak calon mahasiswa dinyatakan diterima di perguruan tinggi selama 8 semester untuk program Diploma IV dan S1, dan selama 6 semester untuk program Diploma III.

Beasiswa Bidikmisi ini berupa pembebasan dari seluruh biaya pendidikan selama di perguruan tinggi, baik uang pangkal maupun SPP per bulan. Selain itu, mahasiswa penerima beasiswa juga menerima uang saku sebesar Rp600.000 untuk biaya kuliahnya yang akan diterimanya setiap 6 bulan sekali.

Meskipun mahasiswa Bidikmisi dari kalangan kurang mampu, tapi prestasi mereka selalu tinggi lho, sob. Menurut Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kak Intan Ahmad, lebih dari 51% mahasiswa Bidikmisi mempunyai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3-3,5, 28% meraih IPK 3,5 dan 0,7% bisa mencapai IPK 4!

Selain itu, banyak mahasiswa Bidikmisi yang terpilih dalam program pertukaran pelajar ke luar negeri atau mejadi delegasi lomba berkelas dunia.



Bapak Menristek-Dikti, Mohammad Nasir, bilang kalau beasiswa Bidikmisi memang dibuat agar mahasiswa terpacu untuk mencapai impiannya. Mereka yang datang dari kalangan nggak mampu, akan berusaha sebaik-baiknya untuk mengubah nasib keluarga.

Oleh karena itu, salah satu persyaratan yang paling penting dalam program beasiswa Bidikmisi adalah rekomendasi sekolah yang menyatakan kalau kamu berprestasi secara akademik.

berikut ini keuntungannya.


1. Digratiskan uang pendaftaran seleksi

Pada poin pertama ini tentang sebelum jadi bidikmisi, baru pendaftar. Kita diuntungkan dengan tidak membayar uang pendaftaran seleksi masuk perguruan tinggi negeri. Seperti SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) dan SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Kita benar-benar tidak membayar sepeserpun, alias gratis.

2. Dibebaskan uang SPL atau UKT

Pada poin kedua ini, ketika sudah diterima sebagai mahasiswa bidikmisi. Banyak orang yang bilang bahwa kuliah itu mahal, menghabiskan banyak uang, dan lain-lain. Namun saya rasa tidak sebagai penerima bidikmisi. Kita benar-benar digratiskan dari SPL, UKT, atau seperti uang masuk awalan di kampus. Biasanya sering kita dengar ada yang bayar sampai jutaan, bahkan puluhan juta. Yups, sebagai mahasiswa yang diterima beasiswa bidikmisi maka kita tidak diwajibkan membayar seperti mahasiswa reguler yang lain. Jadi, walaupun kita berasal dari keluarga tidak mampu. Bukan alasan lagi untuk tidak mau kuliah, toh kuliah kita bisa dibayarin bidikmisi.

3. Dibebaskan biaya per semester


Setiap semester setiap mahasiwa mempunyai tagihan pembayaran, layaknya SMA yang harus membayar SPP di setiap bulan. Mahasiswa pun demikian, namun dibayarkan setiap satu semester sekali. Pembayarannya itu, ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Tergantung kampusnya dan tergantung pula dengan program studi yang diambil. Namun sebagai mahasiswa bidikmisi, kita digratiskan dalam pembayaran itu. Kita cukup kuliah yang baik saja, urusan keuangan per semester sudah digratiskan oleh oleh bidikmisi. Jadi apakah masih takur bakal keberatan kuliah?

4. Diberikan uang atau biaya hidup setiap bulannya.

Pada setiap bulan, sebagai mahasiswa bidikmisi kita akan diberikan uang tertentu untuk biaya kehidupan kita sehari-hari selama sebulan. Jumlah yang saya terima dahulu sebesar Rp. 600.000,-. Uang senominal itu adalah ketika zaman saya di angkatan 2010, sudah enam tahun lalu. Sekarang mungkin sudah naik lagi, atau juga tergantung kampusnya masing-masing. Biasanya menyesuaikan biaya kehidupan di lingkungan kampus tersebut. Dengan uang biaya hidup itu, tentu bisa kita menafaatkan sebaik-baiknya. Apakah uang tersbut cukup, saya dulu merasa berkecukupan dengan itu. Toh saat itu ketika sudah menjadi mahasiwa, ada banyak peluang mencari tambahan ketika menjadi mahasiswa juga. Jadi justru kita bisa menabung, untuk memenuhi keperluan yang lain.

5. Mahasiswa Bidikmisi sering diberikan pelatihan khusus

Sebagai mahasiswa bidikmisi, saya dahulu sering mendapatkan pelatihan-pelatihan khusus oleh pengelola bidikmisi di kampus saya. Kita menjadi mahasiswa yang diistimewakan, sering kali ada workshop, seminar, shortcourse dan lain-lain yang diberikan pada kita. Maka dengan itu kemampuan-kemampuan kita bisa bertambah. Banyak sekali acara-acara yang diprioritaskan untuk kita.

6. Adanya pembinaan khusu bagi mahasiswa bidikmisi

Bagi mahasiwa bidikmisi, kita akan diberikan perhatian lebih dari pihak kampus. Bukanlah hal yang mengherankan, karena memang pemerintah telah membarikan bantuan beasiswanya kepada kita. jadi lewat pihak kampus, akan selalu membina kita agar beasiswa tersebut akan tergunakan dengan baik oleh kita sebagai seorang mahasiwa. Seperti dikala akhir semester saat yudisium, ketika indeks prestasi kita kurang baik. Maka dari pihak kampus akan memonitor dan mengevaluasi kita, kita diberikan perhatian dan pembinaan khusus. Setidaknya itulah yang dilakukan kampus saya dahulu, agar sang penerima beasiswa bidikmisinya Indek Prestasinya kembali membaik. Berikutnya seperti tat kala skripsi, kita akan mendapatkan sebuah pendampingan dan smeangat dalam mengahadapinya. Agar bisa segera selesai tepat pada waktunya. Tidak molor-molor sampai beberepa semester. Enak bukan?

Apa saja syarat pendaftaran bidikmisi 2018 ?


Persyaratan untuk mendaftar tahun 2018 adalah sebagai berikut:

1. Siswa SMA/SMK/MA atau bentuk lain yang sederajat yang akan lulus pada tahun 2018;

2. Lulusan tahun 2017 yang bukan penerima Bidikmisi dan tidak bertentangan dengan ketentuan penerimaan mahasiswa baru di masing-masing perguruan tinggi;

3. Usia paling tinggi pada saat mendaftar adalah 21 tahun;

4. Tidak mampu secara ekonomi dengan kriteria:

Siswa penerima Beasiswa Siswa Miskin (BSM) atau Pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP) atau sejenisnya; atau
Pendapatan kotor gabungan orang Tua/Wali (suami istri) maksimal sebesar Rp4.000.000,00 per bulan dan atau pendapatan kotor gabungan orangtua/wali dibagi jumlah anggota keluarga maksimal Rp750.000,00 setiap bulannya.

5. Pendidikan orang Tua/Wali setinggi-tingginya S1 (Strata 1) atau Diploma 4;

6. Memiliki potensi akademik baik berdasarkan rekomendasi objektif dan akurat dari Kepala Sekolah;

7. Pendaftar difasilitasi untuk memilih salah satu diantara PTN atau PTS dengan ketentuan:

a. PTN dengan pilihan seleksi masuk:

Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN);
Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMTPN);
Seleksi mandiri PTN.
Politeknik, UT, dan Institut Seni dan Budaya
PTS sesuai dengan pilihan seleksi masuk.


0 comments: